Post by Desy purnamasari

Seorang profesional mampu membuat pertimbangan dan menggunakan keterampilannya untuk mencapai hasil yang tepat dalam situasi yang orang awam tidak bisa melakukannya. Etika Profesi memberi aturan bagaimana mereka menggunakan pengetahuannya dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Orang-orang profesional atau mereka yang memiliki profesi mengakui menggunakan pengetahuan keahlian, keterampilannya dan mengetahui bagaimana memberikan tanggung jawab terhadap masyarakat.
Etika adalah cabang filsafat, mempelajari standar moral yang tujuan eksplisitnya adalah menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik. Dan Etika Profesi adalah studi penerapan dari prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang profesi. Salah satu contoh-contoh awal mengenai etika profesi, Sumpah Hipokrates, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter. Hipokrates adalah dokter Yunani kuno yang digelari : Bapak Ilmu Kedokteran. Beliau hidup dalam abad V SM. Menurut para ahli sejarah belum tentu sumpah ini merupakan buah pena Hipokrates sendiri, tetapi setidaknya berasal dari kalangan murid-muridnya dan meneruskan semangat profesional yang telah diwarisinya dari Hipokrates. Walaupun mempunyai riwayat eksistensi yang sangat panjang, namun belum pernah ada dalam sejarah kode etik menjadi fenomena yang begitu banyak dipraktekkan dan tersebar luas seperti pada saat ini. Jika sungguh benar zaman kita diwarnai suasana etis yang khusus, salah satu buktinya adalah peranan dan dampak dari etika profesi ini.
Prinsip Etika Profesi
1.     Etika profesi dan tanggung jawab dalam profesi
·        Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya
·        Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya
2.     Keadilan dalam etika profesi
Prinsip ini menuntut untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3.     Otonomi dalam etika profesi
Prinsip ini menuntut setiap profesional memiliki dan diberi kebebasan menjalankan profesinya.

Syarat-Syarat Suatu Profesi dalam Etika Profesi
·        Melibatkan kegiatan intelektual dan keterampilan
·        Menggeluti suatu keahlian ilmu yang khusus
·        Memerlukan persiapan profesional yang alami dan bukan hanya sekedar latihan
·        Memerlukan pelatihan dalam jabatan yang berkesianambungan
·        Menjanjikan karir hidup lebih baik dan keanggotaan yang permanen
·        Mementingkan layanan di atas kepentingan dan keuntungan pribadi
·        Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan solid
·        Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik profesi
Peranan Etika profesi
Nilai-nilai etika itu bukan hanya milik segelintir orang atau segolongan orang saja,  tetapi milik setiap kelompok sosial bahkan komunitas yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai taat nilai untuk mengatur kehidupan bersama, begitupun nilai-nilai etika profesi bukan hanya untuk segelintir atau sekelompok profesional, namun dituntut bagi semua orang yang terlibat dalam segala bidang profesi kerja.
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai Etika profesi yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotannya, yaitu msayarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai dari Etika Profesi yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
Protes masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku pergaulan sebagian pada anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai etika profesi atau keluar dari rambu-rambu etika profesi yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Salah satu contoh permasalahan etika profesi adalah profesi hulum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian Pusat Kesehatan Super Mewah, sehingga masyarakat kelas tidak terjangkau untuk mendapatkan layanan dengan biaya mahal.
Kode Etik Profesi
Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis.

Kode Etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. UU No 8 (Pokok- Pokok Kepegawaian
 
 

Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi adalah bagian dari etika profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam mayarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu.
Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi.
Berbeda dengan etika profesi, kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan memerinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam Etika Profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah jabatan etika profesi yang dirinci menjadi sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional. 
Etika Profesi dan Kode Etik Profesi
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma dari Etika Profesi yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Pada dasarnya tujuan menciptakan atau etika profesi yang dirumuskan menjadi kode etik suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi.
Secara umum tujuan menciptakan kode etik adalah sebagai berikut:
1.     Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau masyarakat mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode kehormatan.
2.     Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual atau mental. Dalam hal kesejahteraan materil anggota profesi kode etik umumnya menerapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peraturan-peraturan yang ditujukan kepada pembahasan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota dalam interaksinya dengan sesama anggota profesi.
3.     Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode etik berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
4.     Untuk meningkatkan mutu profesi. Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya. Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi.
Ciri-ciri Etika kerja profesional yang disebutkan berikut ini panduan bagaimana bekerja sesuai dengan Etika profesi.
Cemerlang
Etika profesi menekankan seorang berlaku profesional terhadap pekerjaannya dengan bekerja cemerlang tidak akan bekerja dengan sembarangan. Kerja dan tugas kesehariannya tidak akan dianggap sebagai satu beban atau sebagai satu rutin yang membosankan. Kerja yang harus dilaksanakannya akan dilakukannya dengan bersungguh-sungguh. Kinerja kerjanya akan selalu tinggi. Jika dia menemukan kesulitan saat melaksanakan tugasnya, dia akan terus berusaha mencari jalan mengatasi atau memecahkan masalah itu. Dia tidak mudah patah semangat atau menyerah. Untuk mencapai tingkat keunggulan, seorang karyawan itu harus ada disiplin diri. Mereka yang memiliki disiplin diri bisa bekerja dengan baik dalam semua kondisi.
Sikap Berinisiatif
Karyawan yang memiliki sikap berinisiatif adalah mereka yang melakukan usaha atau sesuatu yang sebelum dipaksa oleh kondisi atau diperintahkan melakukannya. Kerja itu harus dilakukan dengan tekun dan teliti untuk menghindari terjadinya kesalahan. Kesalahan dalam melakukan pekerjaan memang bisa dimaafkan tetapi jika berulang kali akan berpengaruh pada diri sendiri dan orang lain.
Setiap karyawan memiliki kemampuan tersendiri dalam bidang-bidang yang mereka geluti. Oleh sebab itu mereka yang menjunjung Etika Profesi pada pekerjaannya akan selalu giat berusaha untuk mengembangkan perusahaan di mana mereka bekerja. Misalnya dalam bidang bisnis karyawan akan berusaha untuk mengembangkan bisnis perusahaan dalam bidang-bidang baru seperti keluaran atau layanan yang baru. Etika profesi memberikan tuntutan agar profesional memiliki inisiatif dalam bekerja profesional agar bisa menemukan inovasi.
Niat
Profesional yang menjunjung etika profesi selalu memiliki niat yang benar sesuai dengan profesinya. Orang yang tidak memiliki niat yang benar saat bekerja tidak akan bekerja dengan baik. Orang itu tidak akan memiliki komitmen terhadap kerja yang dilakukannya. Banyak orang yang bekerja tetapi tidak paham atau mengerti kenapa mereka bekerja selain ingin menghidupi hidup. Persepsi karyawan itu terhadap kerjanya bisa disimpulkan dalam sebuah kisah pendek mengenai tiga orang karyawan binaan.
Bila mereka ditanya:
Apakah yang sedang anda lakukan ini?”
Jawaban mereka:
          Pekerja pertama berkata,”Saya sedang cari makan”.
          Pekerja kedua berkata,”Saya sedang membuat dinding”.
          Pekerja ketiga berkata,”Saya sedang membangun sebuah kota yang indah permai”.
Antara tiga pekerja bangunan ini, siapakah yang paling berminat dan berkomitmen terhadap pekerjaannya? Pastilah karyawan yang ketiga. Orang yang ketiga ini lebih memahami tujuan kerjanya itu dan lebih berkomitmen terhadap apa yang dilakukannya. Seseorang yang bekerja dengan baik harus bekerja dengan niat yang ikhlas tidak karena riya, pamer, karena terpaksa atau karena tujuan lain. Kerja atau praktek yang kita lakukan bukan karena niat yang benar akan mengurangi kualitas kerja yang dilakukan. Oleh karena itu, setiap kerja yang ingin kita lakukan harus ikhlas. Ikhlas itu berarti murni atau bersih, tidak ada campuran. Ibarat emas yang murni, bersih tanpa campuran dari lain-lain bahan seperti perak, tembaga dan sebagainya. Maksud bersih di sini adalah bersihnya sesuatu pekerjaan dari campuran motif atau tujuan seperti ingin dipuji orang, ingin mendapat nama dan sebagainya.
Misalnya dua orang yang memberi derma kepada fakir miskin. Seorang menderma ikhlas tanpa pamrih, sedangkan seorang lagi menyumbang karena ingin pujian dan nama sebagai seorang dermawan. Dari segi lahiriah, kedua mereka itu sama saja yaitu memberikan bantuan kepada fakir miskin, tetapi nilai murni dan akhlak orang yang pertama lebih tinggi dari orang yang kedua.
Etika dan Tanggung jawab Profesi Terhadap Masyarakat
Etika profesi sangat menekankan tanggung jawab terhadap masyarakat. Tidak wajar mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan akibat pekerjaan tersebut kepada masyarakat dan lingkungan. Misalnya sebuah perusahaan pengembang perumahan tidak wajar menggundulkan suatu daerah hutan dengan sesuka hati demi apa yang dikatakan sebagai pembangunan. Perbuatan tersebut tidak hanya mempengaruhi lingkungan, bahkan juga sumber pendapatan penduduk setempat.
Tanggung jawab terhadap masyarakat amat penting karena banyak proyek-proyek dewasa ini hampir melupakan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat. Peranan anggota-anggota teknokrat amat penting dalam menekankan etika tanggung jawab mereka kepada masyarakat.
Amanah dalam Kerja
Etika profesi mendorong sifat amanah dalam profesi. Sifat amanah adalah inti kehoarmonisan dan kesuksesan sebuah institusi masyarakat atau pekerjaan, sebuah perusahaan misalnya. Bayangkan jika seorang karyawan atau pegawai tidak memiliki sifat amanah, segala urusan tidak akan berjalan sempurna dan membawa kepada kehancuran institusi atau perusahaan tersebut.
Sifat amanah dalam kerja yang telah dipercayakan tentunya akan menghasilkan nila-nilai kepribadian karyawan yang baik. Peranan kepala bagian atau majikan sangat penting dalam memberantas gejala tidak amanah. Pekerja seharusnya patuh kepada perintah yang diberi dan melaksanakan tugas itu dengan baik. Sifat ini bukan hanya melanda karyawan biasa saja, bahkan tidak kurang juga majikan atau ketua sendiri yang menerapkan sifat tidak amanah ini.
Berkomitmen terhadap karir
Etika profesi menganjurkan terhadap profesi. Kunci kesuksesan seseorang adalah berkomitmen terhadap karir yang ditekuninya. Berkomitmen yang dimaksud di sini adalah berkonsentrasi dan sungguh-sungguh terhadap apa yang dilakukan. Sifat berkomitmen ini dapat berkontibusi ke arah adanya mutu kerja atau layanan yang cemerlang.
Kerja yang dilakukan harus selalu mencari peluang-peluang untuk meraih keunggulan dalam pekerjaan. Pekerja akan senantiasa melihat dan merbut peluang yang tercipta atau diciptakan sendiri. Kata-kata hikmat dalam bisnis yang sering dijadikan pegangan pengusaha ternama yaitu, “Peluang harus dicari, ia tidak diberi”. Ini merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan.
Moral
Etika profesi intinya adalah moral. Moral merupakan inti pembentukan etika kerja profesional. Moral mulia yang dimiliki oleh karyawan maupun pimpinan menjadi lambang ketinggian pribadi dan kualitas individu tersebut. Apalah gunanya seorang yang berpendidikan tinggi dan kemudian menjabat pekerjaan yang bagus jika moralnya buruk. Moral yang buruk di sini misalnya menerapkan korupsi, dasar pilih kasih dalam kerja dan tidak berkomitmen dalam kerja. Banyak contoh yang dapat kita lihat dalam administrasi negara kita sendiri di mana politisi yang mengamalkan korupsi dan tidak kurangnya juga yang menerima suap untuk menyetujui suatu proyek. Bahkan suatu gejala politik uang pernah menggemparkan sebuah raksasa politik di negara kita. Kesimpulannya moral adalah inti dari etika profesi ini.
Jujur
Sifat jujur atau benar dapat membentuk hubungan yang sehat di antara sesama karyawan, karyawan dan majikan dan sesama pelanggan ataupun orang yang berurusan di dalam pekerjaan tersebut. Sifat jujur dan benar dapat membendung segala perasaan kecurigaan dan tipu daya ataupun dusta. Contoh tipu daya dalam pekerjaan adalah trader yang suka menipu pelanggannya dengan tujuan melipatgandakan keuntungan. Kejujuran di dalam pekerjaan sangat ditekankan pada etika profesi.

6 Responses to "Etika Profesi dan Kode Etik Profesi"

  1. Ikka Miyarti Says:

    Siiiiippp,
    bermanfaat,,!
    Emng benar stiap profesi yg qta tekun'i hrus di lalukan dgn etika ssuai profesi qta tdk brtindak semau qta sendiri :) !!

  2. resca arviasari Says:

    tpi apakh masyarakt kta sdah b'etika dlm stiap pekerjaanx?

  3. Ikka Miyarti Says:

    mngkin hnya sbgian dr msyarakat kita yg mnyadari pntingnya etika dlm profesi mreka ! Shrusnya mmang prlu ada sosialisai tntng etika dlm brprofesi ini namun smua jg kembali ke individu tsb :)

  4. resca arviasari Says:

    bner bgt mbk ika...sya setuju bgt...

  5. Unknown Says:

    etika profesi sangat diperlukan untuk melindungi qt dari perbuatan yg menyalahi aturan berprofesi.
    Jadi info ini sangat bermanfaat sekali..

    (Agustina-10.22.001)

  6. Unknown Says:

    Dengan ilmu hidup menjadi mudah.dengan agama hidup menjadi terarah.

Posting Komentar